Senin, 26 Oktober 2015

Pendakian GUNUNG CIKURAY DI HARI KEMERDEKAAAN #WOOOOWWW

Hollaaa what's up ma friends!

GUNUNG CIKURAY MERUPAKAN SALAH SATU GUNUNG YANG TERDAPAT DI KABUPATEN GARUT YANG MEMILIKI KETINGGIAN 2821 MDPL YANG MERUPAKAN TANAH TERTINGGI DI KABUPATEN YANG BERJULUK SWISS VAN JAVA INI. BENTUK YANG HAMPIR MENYERUPAI KERUCUT SEMPURNA JIKA DILIHAT DARI PUSAT KOTA GARUT, SUDAH CUKUP UNTUK MEMBUAT DARAH PARA PETULALANG BERDESIR UNTUK SEGERA MENGUNJUNGINYA. DISEKITAR GUNUNG INI PUN MEMPUNYAI BANYAK PANORAMA ALAM YANG SANGAT INDAH DAN LAYAK UNTUK KITA KUNJUNGI.


Kata orang-orang, Gunung Cikuray itu menakutkan men! gw  juga mikir gitu awalnya. Saat gw baca beberapa artikel yang ada di internet, dan denger cerita orang (dari orang yang udah pernah mendaki atau belum) tentang Gunung Cikuray.

Penjelasan menurut versi gw , Cikuray adalah satu gunung di daerah Garut yang bisa terlihat dari Gunung Papandayan. Terkenal memiliki jalur pendakian yang mana: lutut ketemu dada.

Gumpalan awan di sekitar Gunung Cikuray

Gumpalan awan!
' Roy nanti lo ikut ke cikuray? '
' Lah emang kapan? '
' Minggu besok '
' Siapa aja? '
' Nanti deh liat '

Ajakan yang heboh itu berubah menjadi galau. Tadinya mau ke Gunung Papandayan, terus berubah ke Cikuray. Karena open tripnya gajelas.

 Anggota pendakian terdiri dari 6 orang, yaitu Elang, Mas Fajar, Aa Black , Susi , Fras joey , dan gw sendiri. Di antara mereka, gw udah sering naek bareng mereka kecuali Fras gw blm pernah naek bareng dia


Basecamp Restupala

Malam itu , kami berkumpul di Basecamp Restupala (Remaja Setiakawan Ujung Pecinta Alam) di depan rumah gw. Persiapan semuanya dicek lagi. Tas carrier dikemas ulang, barang yang sekiranya tidak akan terpakai ditinggal. Dan waktu sudah menunjukkan pukul Setengah delapan malem. Namun, enaknya jalan bareng Restupala, perempuan yang ikut tidak perlu membawa carrier. Jadi tinggal membawa diri masing-masing aja, dan tas selempang kecil untuk benda berharga.

Begitu sampai di terminal Kampung Rambutan, ramainya sudah kayak pasar malam. Dari mbak-mbak dan mas-mas keren yang memanggul carrier, atau mas dan mbak yang lagi duduk berduaan tapi di sebelahnya ada carrier juga. Malam itu kami naik bus terakhir jurusan Garut. Setelah Makan bubur sambil nunggu hampir sejam setengah karena bus penuh, gw dan tim memutuskan buat jalan ke busnya langsung biar duduk, ENAK!

BUBUR Men, karna udah malem banget jadi kita keabisan ayamnya dan buburnya udah ga panas lagiIya… Posisi duduk waktu itu, gw di pinggir jendela,  Mas Fazardi tengah, dan Susi di pinggir gw . Ya mau bagaimana lagi, kita duduk paling paling belakang dan didepan itu kita ada orang yg kalo nyender kena kaki kita. Mau sok akrab sama doi juga enak men.
Yang jelas, perjalanan ke Garut memakan waktu lama di Jakarta. Sebabnya apa lagi jika bukan karena macet parah dan ngetem di pinggir jalan, padahal belum lama keluar dari terminal. Tak ada yang bisa dilakukan selain tidur, menghabiskan kopi moccaccino, dan bangun-bangun… sudah sampai di jalur Nagreg yang tumben sepi. Malam itu, Garut terlihat gelap. Sampai ada bayangan megah Gunung Guntur di sebelah kanan. Gunung yang belum gw jamah itu terlihat cantik sekali walau gelap. Dan kecantikan Garut akan terlihat selama beberapa jam ke depan.
Sesampainya di terminal Guntur, Garut, kami berjalan ke mobil ba. Untuk bertemu dengan angkot yang biasa Kodel sewa kalau ke Garut. Mobilnya sih tidak sempit banget, cuma penuhnya carrier bikin kaki saling berimpitan. Belum lagi jalur menuju Pos Pemancar yang luar biasa.
Fraz , Aa black & pendaki lain
Fakta pertama tentang pendakian Gunung Cikuray pun terungkap!
Bahwa banyak angkot yang menelantarkan penumpangnya. Para laki-laki terpaksa jalan kaki dari pos tempat angkot laporan. Angkot masih terus jalan dengan penumpang yang sedikit karena yang laki-laki jalan kaki. Bahkan kami semua nyaris diminta turun dengan alasan Mobil tidak kuat nanjak. Dengan muka sadis para laki-laki mengangkat carrier, dan memaksa sopir angkot untuk mengantar para perempuan beserta tujuh botol air mineral besar ke Pos Pemancar.
Pendakian belum juga dimulai, tapi sudah ada insiden seperti itu. Oh, Cikuray. Mendadak perut gw bergejolak karena membayangkan kejadian selanjutnya. Beruntung rasa kesal terobati dengan pemandangan lampu-lampu kota dari Pos Pemancar. Sepertinya, makan bakwan sambil ngopi itu udah yang paling keren sambil nunggu matahari menampakkan diri.ASSSEKKK
Tepat pukul 6 pagi, kami memulai pendakian. Awalnya masih semangat biar pun saat lihat trek di tengah kebun teh dari jauh sudah bikin pusing. Trek kebun teh tersebut berakhir di pos pendaftaran pendakian. Dari situ juga terlihat Tanjakan Cihuy Huy yang menjulang meski sudah dibuat berupa undakan tangga. Sepuluh menit kemudian akan ada peringatan bahwa kami akan memasuki kawasan hutan.
Fakta kedua tentang pendakian Gunung Cikuray.
Jalurnya sih cuma satu, dari bawah sampai atas itu saja tidak ada cabangnya. Jadi, dari bawah sampai atas itu isinya berupa tanjakan. Dari mulai pegangan akar pohon, manjat batu, atau manjat pohon tumbang. Belum lagi trek menjadi sempit kalau berpapasan dengan pendaki yang turun. Naik gunung pun ada kalanya mengantri.
Tapi, buat gw yang sering ditakut-takuti perihal Gunung Cikuray, ini bisa menjadin semacam penyemangat dan terbukti ampuh. Hasilnya, perjalanan kami yang tergolong santai tidak terasa semenakutkan itu. gw masih asik aja loncat sana sini. Masih happy
Beranjak siang -entah di Pos 3 atau 4-, kabut perlahan turun. Diam sejenak di pinggir trek dan merasakan yang namanya dilalui kabut itu indah banget. Mirip film horor, cuma indah. Ini kali kedua gw “menembus” kabut selain di Gunung Gede. Sesudah kabut turun, Karna ini tanggal tanggal 16 Agustus dan besoknya Hari kemerdekaan jadinya RAME(BANGET) Jadi harus ngantri . Perjalanan normal yang biasanya ditempuh dalam waktu 7-8 jam, ini berubah menjadi 10 jam. Termasuk istirahat agak lama sekalian makan
Setelah kita break di POS 3 kita melanjutkan perjalanan, tadinya sih kita mau ngecamp di pos 7, dan ternyata disana udah ga ada tempat lagi, ya hasilnya kita ngecamp di puncak bayangan 

Ini Puncak Bayangan
Bisa bangun di pagi hari dalam keadaan tubuh menggigil -karena tidur tanpa sleeping bag– dan pegal saja gw udah bersyukur. Masih bisa lihat segaris matahari terbit saja sudah senangnya bukan main! Pagi itu, gw angkat dua jempol untuk Cikuray. Dari mulai kecantikan alamnya, serta para pendaki yang pastinya merasakan juga macetnya kemarin.
Jam 4 Kami udah bangun buat Summit Attack ke puncak Gunung Cikuray, waktu summit ini pendaki ramainya minta ampun, ditambah susi yg sakit dan dipaksa lanjut untuk ke Puncak Gunung Cikuray, sebelumnya sih susi udah naek ke Gunung ini tapi gagal karna hujan terus menerus
Setelah hampir 30menit++ kita hampir sampai dipuncak Gunung Cikuray
Ini loh ramenya seperti ini
Dipuncak Gunung Cikuray udah seperti ini, rame banget sampai-sampai kita
tidak bisa melanjutkan ke puncak Gunung Cikuray sebenarnya
Ini MATAHARI 17 AGUSTUS!

MERDEKKAAA!

Ini kami RESTUPALA GENERASI BARU
Puncak Bayangan
Ini Elang mirip Porter
Ini aa Black yg ngebet banget ngajak Santa explor Indonesia

Gw kira bidadari tau-taunya bukan, INI IDAMAN MEN!
Bagian yang menyenangkan dari Gunung Cikuray adalah sewaktu pulang. Kalau saat naik kemarin menghabiskan waktu 10 jam, turun hanya 2,5 jam. Itu sudah termasuk istirahat beberapa kali dan foto-foto. Jalur turun terasa menyenangkan.
Ada yang paling kuingat saat perjalanan turun. Jadi, karena terlalu asik bisa naek gunung lagi, gw sempat kesandung dan terpeleset beberapa kali. Dengan muka seolah menahan puasa 20 hari lamanya, Elang bilang, “Aduh, Roy awas jatoh, dan tiba-tiba si Elang ikut jatoh HAHAHA..
gw cuma ketawa polos minta ditabok, tapi gw senang! Kadang perhatian itu tidak selalu dengan muka atau perkataan manis bukan? Ya, Elang itu contohnya.

Setelah sampai di Pos 3, muncullah fakta ketiga tentang Gunung Cikuray.
Tidak ada sumber air di gunung ini. Normalnya setiap pendaki membawa dua botol air mineral ukuran 1,5 liter. Jangan seperti kami, 6 orang hanya membawa tiga botol air. 
Saat turun, Kita bebas mau cepet atau tidak karna ini udah turun, dibelakang ada Susi dengna Abangnya aa Black . Di kelompok tengah ada gw,mas Fazar & Elang, Fraz udah paling depan. Air minum entah sudah habis. Jadilah kami bertiga duduk di pinggir trek dan meminta sedikit air kepada Pendaki lain, . Turun gunung pun kami agak kekurangan air. 
Kalau lo percaya tidak ada hal yang benar-benar menakutkan di bumi ini, lo harus mencoba mendaki Gunung Cikuray sekali seumur hidup. Persiapan adalah hal terpenting. Minimal bawa jas hujan, sleeping bag, pakai sepatu trekking dan bawa air yang cukup  adalah modal utama untuk mendaki gunung ini. Dan jangan sampai terpisah dari rombongan seperti kasus pada kelompok lain. Beruntung, satu orang anggota dari kelompok tersebut ditemukan oleh Ranger. Kemudian dikawal sampai ke Pos Pemancar hingga bertemu kembali dengan kelompoknya.
Yang harus diingat, bahwa perjalanan kita kadang tidak seberuntung perjalanan orang lain. Jadi siapkanlah segalanya sebelum memulai pendakian. Juga jangan lupa berdoa. Di tempat biasa saja kita jangan sampai lupain doa. Apalagi di gunung. Pada akhirnya gw cuma mau bilang, percayalah, Gunung Cikuray tidak menakutkan.
MAS FAZAR
SUSI & AA BLACK
Frazz

Elang si Porter

Di dalan tenda ini(abaikan ELANG) kami membuat banyak hal dari ngomongin buat next trip sampai membuat video Dubsmash HAHAHA
Oh iya bro, kalo mau naek Gunung dimusim kemarau ini harus bawa buff/masker
soalnya nanti bisa kaya gini bro
Inget ya bro naik Gunung itu capeknya Maksimal tapi  kenangannya nggak ilang-ilang, naik gunung harus siap fisik&mental! satu lagi kalo naek gunung jangan buang sampah sembarangan karna #NyampahSembaranganGakASIK
Ah gw harap gw masih punya kesempatan untuk naik gunung lagi, nanti. dan puncak Gunung Rinjani itu yg selalu ada dibenak gw buat gw daki! #ASSEKKK

Makasih udah baca Cerita jangan lupa dishare ya dan dikomen.
Twitter: @Rofaelzlkrn
Instagram : Rofaelzlkrn

Line : Rofaelzlkrn1

Pendakian Gunung Gede yang Ke-2 Kalinya HAHAHA

11 April 2015 . Sebuah perjalanan yang begitu aja gua bergabung di dalamnya. Tim kami terdiri dari 13 orang, diantaranya Mas Fazhar  dan Lainnya . Lalu ada Susi, seorang perempuan yang sangat periang asekk , 180 derajat berlawanan dengan gw. Kemudian ada Aa Black  yang lucu dan jago masak , juga tiga boyband : Jejen, Aris dan Levy.. Ada pula Aa Gilang, Agung ee , Aa Anto , Desy , Alam , dan Elang. Orang-orang ini ditambah aku berkumpul di basecamp Restupala , yang sebenarnya adalah pos RT


Pra perjalanan, kami menuju Transjakarta yang ada di dekat Rumah sakit Sumber Waras . Kupikir tak sering ada rombongan dengan masing-masing membawa carrier besar (kecuali Desy dan Alam yang lebih diringankan) berjalan beriringan di jalan raya. Singkat cerita kami sampai halte kemudian naik bus ke Terminal Kp.rambutan . Perjalanan yang cukup panjang bagi kami yang sangat happy.
Sampai di Terminal Kp.Rambutan  kami langsung menaiki bus yang arah Cibodas . Lengkap sudah kami bertigabelas berangkat ke Pasar cipanas dengan menaiki bis . Malam itu itu siluet jingga di horizon yang beririsan dengan pekatnya langit malam benar-benar membuatku takjub.

Jalur gunung putri yang akan kami ambil untuk mencapai Puncak Gede. Malam itu kami tiba dan langsung beristirahat disana. Airnya dingin membekukan, padahal ini masih di dasar. Sungainya deras, dan nasi goreng ibu penjaga warung sungguh lezat tiada tara. 
Pendakian
Gunung Putri – Legok Leunca – Buntut Lutung - Lawang Seketeng - Simpang Maleber  Alun-alun Timur Surya Kencana – Puncak Gede – Kandang Badak – Kandang Batu - Air Panas - Telaga Warna - Cibodas

11 April 2015 . Sudah pagi dan kami pun berbenah. Setelah semua siap sekitar pukul 5.40 kami berangkat masuk ke gerbang TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).










Belum apa-apa trek yang kami lalui langsung menanjak. Secara mental gua  langsung down. Tapi terus saja kaki ini kami langkahkan sejauh yang kami mampu, hingga ada yang minta break. Begitu seterusnya, setiap sekian lama mendaki, break, mendaki lagi, break lagi. Yang paling asik adalah: Gunung Putri  ini terkenal dengan Lebahnya . Sejenis hewan penghisap darah, tapi kecil dan seringkali tidak disadari saat dia sudah nempel di tubuh kita, Gua engga  kena sih, tapi sempat parno sendiri karena merasa ada yang aneh di dalam sepatu, dan setelah dibuka tidak ada apa-apa. Hahaha


Jauh sekali, rasanya. Sampai sekitar pukul 10.00 kami sampai di Simpang maleber , a Disana terpampang papan yang mengisyaratkan bahwa kami sudah berjalan sejauh 3,5 km dan masih ada 2,5 lagi di depan. Eh apa sudah 5 km ya? gua lupa haha . Yang jelas itu cukup bikin sumringah. Dan kami pun beristirahat sejenak disana. Awan mendung berkelebat, rintik kecil datang dan pergi. gua saat menuju Surya Kencana bareng Agung ee , kami berganti-gantian membawa tas Carriel yg cukup berat.
Sekitar pukul 10.40an kami berhenti dan membeli gorengan seharga dua ribu sekalian menunggu rombongan yg dibelakang.

Sekitar pukul 11.20 kami melanjutkan perjalanan, treknya menanjak dan lebih merepotkan! Rasanya kami cukup sering mengambil break. Dan Elang sakit, Elang yang ceria langsung saja jadi diam karena muntah muntah . Ah kasihan sekali.

Berjalan dan terus berjalan, kami pun tiba di Alun-alun Surya Kencana! Berbagai macam imajinasi menguak di benakku membayangkan kata ‘alun-alun’. Ah pasti sepi,  pedagang sedikit , suasana hangat orang-orang lalu lalang. Dan aku salah. Surya Kencana adalah sebuah padang rumput yang sangat luas, dengan Edelweiss yang tumbuh dimana-mana. Ramai  dan dingin., pendaki lain  kebanyakan lebih suka lewat Cibodas yang nyaman. waktu sampai di surken kami hanya berlima ,  Di surken kami mendirikan tenda .                                      









Malam panjang yang dinginnya menusuk-nusuk. Yang kami inginkan hanya istirahat. Tak lupa minuman hangat serta makan malam dibuatkan oleh Aa Black  Tak ada gemintang, gua juga cape, jadi setelah semua kewajiban terlaksana (solat, makan, ganti baju  dengan yang kering), kamipun tidur. Kupikir dengan kondisi selelah itu gua  bakal tak sadarkan diri (baca: pulas) tapi ternyata susah sekali untuk tidur. Selain dingin yang menyergap, badan gua sakit semua dan kasur tanah disana sedang tidak bersahabat denganku.
12 April 2015 . Pagi pukul 5.30 pada udah berisik di tenda. Hari itu kami keluar tenda untuk melihat sunrise dari Surya Kencana , gua sih inginya  mengejar sunrise di puncak, tapi sepertinya tidak mungkin jadi kami baru memulai pendakian sekitar pukul 9.00 pagi.












 Setelah itu kami melanjutkan untuk prepare ke Puncak Gede




Setelah prepare kami berdoa dan langsung menuju puncak




Kalau kemarin Gunung Putri terasa melelahkan karena panjang, kali ini kami kewalahan karena naik ke Puncak Gede benar-benar terjal dan menanjak. Tapi semua bersemangat karena katanya ini hanya akan memakan sekitar 45 menit, sebentar sekali!







Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Hal paling seru yang kami lalui di trek ini adalah Tanjakan Setan! Atau apapun istilahnya, tanjakan ini membuatku benar-benar harus percaya pada hati yg paling dalam asik dah hahaha






 Setibanya di Kandang Badak; sebuah camp ramai yang cukup sempit, kami ngeluarin nesting,kompor dan gas . Sekitar pukul 14.00 kami masak untuk makan siang.


Kandang Badak tuh hihi :D


Kami bermain-main disana cukup lama, menyenangkan sekali. Setelah itu kami lanjut lagi dan ternyata jalannya cukup merepotkan, selain airnya yang panas batunya pun licin,  kalau sampai tercebur entah akan ada yang menolong atau tidak haha. Lagi-lagi berjalan dan kami sampai.


Di perjalanan ke Balai (apa gitu), Gua sama Agung terpisah dari rombongan, bodoh sekali seperti di sinetron. Saat itu gua lagi jalan menuju ke Balai cuaca saat itu hujan , dan akhirnya gua sampai di pos lapor cuaca saat itu hujan dan gua belum ngumpul pada rombongan , gua & Agung sepakat untuk mencari rombongan , setelah gua berdua jalan tiba-tiba ada yg memanggil kami berdua dan ternyata itu rombongan kami senang rasanya hahaaaaaaaaaa



Pulangnya kami seharusnya naik bus tapi mas Fahzar berkehendak mengganti ke angkot yg sudah dikenal , sebuah penantian panjang sampai akhirnya kami harus nyarter angkot lebih dulu baru kemudian dapat bus kejakarta
Pulang, ya. Perjalanan pendakian yang seru. Ini satu puncak keduaku, kalau gua mengabaikan Bromo yang tanpa membutuhkan effort sudah bisa dicapai dengan mudahnya. Gede , pengalaman pendakian kedua yang tak akan pernah terlupakan. Jika yang lain punya berbagai motivasi keren seperti ingin mendakinya untuk yang kedua kali; ingin bertemu Edelweiss; ingin menambah jumlah puncak dalam daftar pengalaman pendakian; ingin ke tempat yang membuat Soe Hok Gie jatuh cinta…
Dibanding motivasi-motivasi menarik milik orang lain itu, gua hanya terdorong oleh pemikiran, gua ingin mencoba hal baru yang aneh ini. gua tidak peduli puncak mana yang gua daki, sungguh. Nama Gede Pangrango saja gua baru dengar karena pendakian ini.
Baru sekian hari berpisah dan gua udah merindukanmu lagi. Rindu pada Surya Kencana . Rindu pada tim luar biasa kami(Restupala) . Rindu pada lelahnya mendaki.