Hollaaa what's up ma friends!
GUNUNG CIKURAY MERUPAKAN SALAH SATU GUNUNG YANG TERDAPAT DI KABUPATEN GARUT YANG MEMILIKI KETINGGIAN 2821 MDPL YANG MERUPAKAN TANAH TERTINGGI DI KABUPATEN YANG BERJULUK SWISS VAN JAVA INI. BENTUK YANG HAMPIR MENYERUPAI KERUCUT SEMPURNA JIKA DILIHAT DARI PUSAT KOTA GARUT, SUDAH CUKUP UNTUK MEMBUAT DARAH PARA PETULALANG BERDESIR UNTUK SEGERA MENGUNJUNGINYA. DISEKITAR GUNUNG INI PUN MEMPUNYAI BANYAK PANORAMA ALAM YANG SANGAT INDAH DAN LAYAK UNTUK KITA KUNJUNGI.
Kata orang-orang, Gunung Cikuray itu menakutkan men! gw juga mikir gitu awalnya. Saat gw baca beberapa artikel yang ada di internet, dan denger cerita orang (dari orang yang udah pernah mendaki atau belum) tentang Gunung Cikuray.
Penjelasan menurut versi gw , Cikuray adalah satu gunung di daerah Garut yang bisa terlihat dari Gunung Papandayan. Terkenal memiliki jalur pendakian yang mana: lutut ketemu dada.
Gumpalan awan!
' Roy nanti lo ikut ke cikuray? '
' Lah emang kapan? '
' Minggu besok '
' Siapa aja? '
' Nanti deh liat '
Ajakan yang heboh itu berubah menjadi galau. Tadinya mau ke Gunung Papandayan, terus berubah ke Cikuray. Karena open tripnya gajelas.
Anggota pendakian terdiri dari 6 orang, yaitu Elang, Mas Fajar, Aa Black , Susi , Fras joey , dan gw sendiri. Di antara mereka, gw udah sering naek bareng mereka kecuali Fras gw blm pernah naek bareng dia

Basecamp Restupala
Malam itu , kami berkumpul di Basecamp Restupala (Remaja Setiakawan Ujung Pecinta Alam) di depan rumah gw. Persiapan semuanya dicek lagi. Tas carrier dikemas ulang, barang yang sekiranya tidak akan terpakai ditinggal. Dan waktu sudah menunjukkan pukul Setengah delapan malem. Namun, enaknya jalan bareng Restupala, perempuan yang ikut tidak perlu membawa carrier. Jadi tinggal membawa diri masing-masing aja, dan tas selempang kecil untuk benda berharga.

Begitu sampai di terminal Kampung Rambutan, ramainya sudah kayak pasar malam. Dari mbak-mbak dan mas-mas keren yang memanggul carrier, atau mas dan mbak yang lagi duduk berduaan tapi di sebelahnya ada carrier juga. Malam itu kami naik bus terakhir jurusan Garut. Setelah Makan bubur sambil nunggu hampir sejam setengah karena bus penuh, gw dan tim memutuskan buat jalan ke busnya langsung biar duduk, ENAK!

BUBUR Men, karna udah malem banget jadi kita keabisan ayamnya dan buburnya udah ga panas lagiIya… Posisi duduk waktu itu, gw di pinggir jendela, Mas Fazardi tengah, dan Susi di pinggir gw . Ya mau bagaimana lagi, kita duduk paling paling belakang dan didepan itu kita ada orang yg kalo nyender kena kaki kita. Mau sok akrab sama doi juga enak men.
Yang jelas, perjalanan ke Garut memakan waktu lama di Jakarta. Sebabnya apa lagi jika bukan karena macet parah dan ngetem di pinggir jalan, padahal belum lama keluar dari terminal. Tak ada yang bisa dilakukan selain tidur, menghabiskan kopi moccaccino, dan bangun-bangun… sudah sampai di jalur Nagreg yang tumben sepi. Malam itu, Garut terlihat gelap. Sampai ada bayangan megah Gunung Guntur di sebelah kanan. Gunung yang belum gw jamah itu terlihat cantik sekali walau gelap. Dan kecantikan Garut akan terlihat selama beberapa jam ke depan.
Sesampainya di terminal Guntur, Garut, kami berjalan ke mobil ba. Untuk bertemu dengan angkot yang biasa Kodel sewa kalau ke Garut. Mobilnya sih tidak sempit banget, cuma penuhnya carrier bikin kaki saling berimpitan. Belum lagi jalur menuju Pos Pemancar yang luar biasa.

Fraz , Aa black & pendaki lain
Fakta pertama tentang pendakian Gunung Cikuray pun terungkap!
Bahwa banyak angkot yang menelantarkan penumpangnya. Para laki-laki terpaksa jalan kaki dari pos tempat angkot laporan. Angkot masih terus jalan dengan penumpang yang sedikit karena yang laki-laki jalan kaki. Bahkan kami semua nyaris diminta turun dengan alasan Mobil tidak kuat nanjak. Dengan muka sadis para laki-laki mengangkat carrier, dan memaksa sopir angkot untuk mengantar para perempuan beserta tujuh botol air mineral besar ke Pos Pemancar.
Pendakian belum juga dimulai, tapi sudah ada insiden seperti itu. Oh, Cikuray. Mendadak perut gw bergejolak karena membayangkan kejadian selanjutnya. Beruntung rasa kesal terobati dengan pemandangan lampu-lampu kota dari Pos Pemancar. Sepertinya, makan bakwan sambil ngopi itu udah yang paling keren sambil nunggu matahari menampakkan diri.ASSSEKKK

Fakta kedua tentang pendakian Gunung Cikuray.
Jalurnya sih cuma satu, dari bawah sampai atas itu saja tidak ada cabangnya. Jadi, dari bawah sampai atas itu isinya berupa tanjakan. Dari mulai pegangan akar pohon, manjat batu, atau manjat pohon tumbang. Belum lagi trek menjadi sempit kalau berpapasan dengan pendaki yang turun. Naik gunung pun ada kalanya mengantri.
Tapi, buat gw yang sering ditakut-takuti perihal Gunung Cikuray, ini bisa menjadin semacam penyemangat dan terbukti ampuh. Hasilnya, perjalanan kami yang tergolong santai tidak terasa semenakutkan itu. gw masih asik aja loncat sana sini. Masih happy.
Beranjak siang -entah di Pos 3 atau 4-, kabut perlahan turun. Diam sejenak di pinggir trek dan merasakan yang namanya dilalui kabut itu indah banget. Mirip film horor, cuma indah. Ini kali kedua gw “menembus” kabut selain di Gunung Gede. Sesudah kabut turun, Karna ini tanggal tanggal 16 Agustus dan besoknya Hari kemerdekaan jadinya RAME(BANGET) Jadi harus ngantri . Perjalanan normal yang biasanya ditempuh dalam waktu 7-8 jam, ini berubah menjadi 10 jam. Termasuk istirahat agak lama sekalian makan

Setelah kita break di POS 3 kita melanjutkan perjalanan, tadinya sih kita mau ngecamp di pos 7, dan ternyata disana udah ga ada tempat lagi, ya hasilnya kita ngecamp di puncak bayangan
![]() |
Ini Puncak Bayangan |
Bisa bangun di pagi hari dalam keadaan tubuh menggigil -karena tidur tanpa sleeping bag– dan pegal saja gw udah bersyukur. Masih bisa lihat segaris matahari terbit saja sudah senangnya bukan main! Pagi itu, gw angkat dua jempol untuk Cikuray. Dari mulai kecantikan alamnya, serta para pendaki yang pastinya merasakan juga macetnya kemarin.
Jam 4 Kami udah bangun buat Summit Attack ke puncak Gunung Cikuray, waktu summit ini pendaki ramainya minta ampun, ditambah susi yg sakit dan dipaksa lanjut untuk ke Puncak Gunung Cikuray, sebelumnya sih susi udah naek ke Gunung ini tapi gagal karna hujan terus menerus
Setelah hampir 30menit++ kita hampir sampai dipuncak Gunung Cikuray

![]() |
Ini loh ramenya seperti ini |
![]() |
Dipuncak Gunung Cikuray udah seperti ini, rame banget sampai-sampai kita tidak bisa melanjutkan ke puncak Gunung Cikuray sebenarnya |
![]() |
Ini MATAHARI 17 AGUSTUS! |

![]() |
MERDEKKAAA! |
![]() |
Ini kami RESTUPALA GENERASI BARU |
![]() |
Puncak Bayangan |
![]() |
Ini Elang mirip Porter |
![]() |
Ini aa Black yg ngebet banget ngajak Santa explor Indonesia |
![]() |
Gw kira bidadari tau-taunya bukan, INI IDAMAN MEN! |
Bagian yang menyenangkan dari Gunung Cikuray adalah sewaktu pulang. Kalau saat naik kemarin menghabiskan waktu 10 jam, turun hanya 2,5 jam. Itu sudah termasuk istirahat beberapa kali dan foto-foto. Jalur turun terasa menyenangkan.
Ada yang paling kuingat saat perjalanan turun. Jadi, karena terlalu asik bisa naek gunung lagi, gw sempat kesandung dan terpeleset beberapa kali. Dengan muka seolah menahan puasa 20 hari lamanya, Elang bilang, “Aduh, Roy awas jatoh, dan tiba-tiba si Elang ikut jatoh HAHAHA..
gw cuma ketawa polos minta ditabok, tapi gw senang! Kadang perhatian itu tidak selalu dengan muka atau perkataan manis bukan? Ya, Elang itu contohnya.
Setelah sampai di Pos 3, muncullah fakta ketiga tentang Gunung Cikuray.
Tidak ada sumber air di gunung ini. Normalnya setiap pendaki membawa dua botol air mineral ukuran 1,5 liter. Jangan seperti kami, 6 orang hanya membawa tiga botol air.
Saat turun, Kita bebas mau cepet atau tidak karna ini udah turun, dibelakang ada Susi dengna Abangnya aa Black . Di kelompok tengah ada gw,mas Fazar & Elang, Fraz udah paling depan. Air minum entah sudah habis. Jadilah kami bertiga duduk di pinggir trek dan meminta sedikit air kepada Pendaki lain, . Turun gunung pun kami agak kekurangan air.
Kalau lo percaya tidak ada hal yang benar-benar menakutkan di bumi ini, lo harus mencoba mendaki Gunung Cikuray sekali seumur hidup. Persiapan adalah hal terpenting. Minimal bawa jas hujan, sleeping bag, pakai sepatu trekking dan bawa air yang cukup adalah modal utama untuk mendaki gunung ini. Dan jangan sampai terpisah dari rombongan seperti kasus pada kelompok lain. Beruntung, satu orang anggota dari kelompok tersebut ditemukan oleh Ranger. Kemudian dikawal sampai ke Pos Pemancar hingga bertemu kembali dengan kelompoknya.
Yang harus diingat, bahwa perjalanan kita kadang tidak seberuntung perjalanan orang lain. Jadi siapkanlah segalanya sebelum memulai pendakian. Juga jangan lupa berdoa. Di tempat biasa saja kita jangan sampai lupain doa. Apalagi di gunung. Pada akhirnya gw cuma mau bilang, percayalah, Gunung Cikuray tidak menakutkan.
![]() |
MAS FAZAR |
![]() |
SUSI & AA BLACK |
![]() |
Frazz |
![]() |
Elang si Porter |

Di dalan tenda ini(abaikan ELANG) kami membuat banyak hal dari ngomongin buat next trip sampai membuat video Dubsmash HAHAHA
Oh iya bro, kalo mau naek Gunung dimusim kemarau ini harus bawa buff/masker
soalnya nanti bisa kaya gini bro
soalnya nanti bisa kaya gini bro


Inget ya bro naik Gunung itu capeknya Maksimal tapi kenangannya nggak ilang-ilang, naik gunung harus siap fisik&mental! satu lagi kalo naek gunung jangan buang sampah sembarangan karna #NyampahSembaranganGakASIK
Ah gw harap gw masih punya kesempatan untuk naik gunung lagi, nanti. dan puncak Gunung Rinjani itu yg selalu ada dibenak gw buat gw daki! #ASSEKKK
Makasih udah baca Cerita jangan lupa dishare ya dan dikomen.
Twitter: @Rofaelzlkrn
Instagram : Rofaelzlkrn
Line : Rofaelzlkrn1
Makasih udah baca Cerita jangan lupa dishare ya dan dikomen.
Twitter: @Rofaelzlkrn
Instagram : Rofaelzlkrn
Line : Rofaelzlkrn1